بسم الله والحمد لله و الصلاة و السلام على رسول الله
اللهم إنا نعوذ بك من أن نشرك بك شيئا نعلمه و نستغفرك لما لا نعلمه
Sering kali seorang lupa diri –termasuk saya- bila sudah berada didepan mikrofon, perhatiannya hanya tertuju kepada audiens yang sangat memperhatikan kata demi kata yang kita ucapkan, tidak berlebihan jika mikrofon kita masukkan kedalam daftar penyebab munculnya penyakit hati yang perlu diwaspadai..


Banyak orang yang terlena dengan benda yang satu ini jika sejak awal kita tidak memperteguh komitmen untuk selalu bermuhasabah, jika kekaguman audiens sudah menggunung maka kekurangan dalam diri seseorang seringkali terkubur, bukankah banyak manusia yang terpedaya dengan pujian orang lain?



Yang diketahui orang hanyalah sisi lahiriyah kita, yang mereka tahu hanyalah retorika kita namun mereka tidak tau apa motif, niat yang terbesit dalam hati kita, mereka hanya berperasangka baik terhadap diri kita secara total lahir maupun batin..



Oleh karena itu, tugas muhasabah, meneliti hati, menilai diri sendiri adalah tugas kita sendiri, hanya orang yang waspada dan sadar sajalah yang mau melakukan muhasabah diri ini… Ya Allah beri kami kesadaran yang terus menerus untuk menilai diri sendiri, ampuni kesalahan niat kami dan maafkan lintasan-lintasan hati kami yang kami tidak sanggup mengendalikannya.



Kita lanjutkan renungan ini..



Namun kebanyakan kita terlena dengan bujuk rayu setan saat banyak orang mengungkapkan kekaguman dan pujian kepada kita

Imam Ibnul Jauzi Rahimahullah menerangkan bahwa setan sangat gembira bila dalam hati kita tumbuh rasa bangga terhadap ilmu yang kita miliki. Ada tiga hal yang dijadikan setan sebagai pintu masuk untuk menggoda manusia, yaitu ; 1. saat seseorang ingat ketaatannya, 2. saat seorang lupa kemaksiatannya dan 3. saat ia merasa aman dari melakukan kesalahan-kesalahan.



Dalam perkara ini sahabat yang mulia, Amirul Mu`minin Umar ibnul Khattab Radhiyallahu `Anhu bisa kita jadikan teladan. Disaat beliau hendak meninggal dunia, Ibnu Abbas mengungkapkan prestasi dan kebaikan-kebaikan sang Khalifah semasa hidupnya, mendengar hal itu Umar, hamba yang shalih yang menjadi kebanggaan islam dan ummatnya ini menangis seraya berkata : " Demi Allah, orang yang berhasil kamu perdaya adalah orang yang tertipu, andai saja Ummu Umar tidak melahirkan Umar, andai saja saya lahir dalam keadaan buta, jika saya menpunyai gunung emas maka saya akan jadikan sebagai penebus azab Allah sebelum diri ini melihatnya".



Begutupulan dengan orang terbaik dalam islam setelah Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam, sahabat beliau saat didalam gua tsur, dialah Khalifah Rasulillah Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu `Anhu, setiap kali beliau dipuji, ia selalu ingat Allah sambil berkata :" Ya Allah, Engkau lebih mengetahui siapa diriku dari diriku sendiri, aku lebih tahu tentang diriku daripada mereka, jangan Engkau menyiksaku karena ucapan-ucapan mereka dan ampuni aku atas apa yang mereka tidak ketahui".



Khalifah Umar ibn Abdil Aziz menghentikan khutbahnya atau menghentikan tulisannya disaat ada perasaan ingin dipuji atas apa yang dilakukannya.



Suatu hari ada orang yang berkata kepada seorang alim : " hai orang alim yang sombong!". Orang alim itu menjawab :" sungguh baru kamu yang mengetahui diriku yang sebenarnya".



Ditengah padang arafah, disaat orang khusyu` dalam munajat dan doa, ada seorang yang menangis sambil berkata : " Ya Allah, janganlah Engkau menolak doa-doa mereka hanya karena kesalahanku".



Memang, kita harus menyadari bahwa hal-hal tersembunyi dalam hati sangat banyak sekali, oleh karena itu kita harus memperhatikan betul kecendrungan hati kita dari waktu ke waktu.

Kita harus berpegang kepada kaidah :" kita harus menuduh diri sendiri melakukan kesalahan saat kita sedang menilai diri sendiri, jangan sampai pujian orang menyebabkan kita berhusnuzzan terhadap diri sendiri sehingga kita kehilangan kesadaran dan kewaspadaan"



Yang paling tahu tentang diri kita adalah kita sendiri dan tentu Allah Ta`ala, oleh karenanya jangan terpedaya dengan pujian dan sanjungan orang lain, yang bisa menggambarkan dengan detail kondisi sebuah rumah tentu pemilik rumah itu sendiri, orang jakarta lebih tau kondisi penduduknya, ahli batu mulai lebih tau mana permata mana yang bukan. Jika ada orang yang tidak tahu kekurangan dan kesalahan-kesalahannya bahkan mengira dirinya tidak punya kekurangan dan kesalahan maka orang itu akan menghadapi banyak kendala dalam hidupnya, ia akan menjadi orang yang banyak kekurangannya dan paling banyak melakukan kesalahan.



Ibnu Hazm berkata :" orang yang pandai adalah orang yang sungguh-sungguh mau meneliti aibnya kemudian berusaha untuk menghilangkannya sedangkan orang yang bodoh adalah yang tidak kenal aib dan kekurangannya, lebih parah lagi adalah orang yang menjadikan aib dan kekurangannya sebagai kebanggaan"



Orang yang baik adalah orang yang paling tahu aib dan kekurangan-kekurangannya.

Imam Al-Ghazali memberikan tips untuk orang yang ingin mengetahui aib dan kekurangannya dan ia ingin memperbaiki dirinya, yaitu :



1. meminta bantuan orang lain untuk menilai dan mengkritik diri kita.

2. menyendiri untuk mengoreksi diri sendiri karena sulit rasanya kita mencari aib diri sendiri ditengan keramaian orang banyak

3. memperhatikan prilaku orang lain, jika kita melihat prilaku yang baik, kita tiru, bila jelek kita hindari

4. mencari teman yang mencintai kita karena Allah, punya ilmu yang cukup dan ikhlas saat memberi nasihat, jika kita mendapatkannya, kita minta mereka memberi nasihat yang baik, kemudian setelah itu hendaklah kita sering mengatakan :" semoga Allah mengasihi orang yang telah menunjukkan kekurangan dan aib-ku"ي

copas dari notes pesbuk :
oleh Ibnu Hasan Aththobari pada 22 September 2010 pukul 18:57 ·

One Response so far.

  1. Unknown says:

    iyaaa, bener banget id.. mikrofon kadang kadang bikin lupa :/

Leave a Reply